Kutai Timur – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menekankan pentingnya netralitas aparat negara, seperti yang disampaikan dalam Apel Siaga Masa Tenang, Pemungutan, dan Perhitungan Suara yang berlangsung di halaman kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Sabtu pagi, 23 November 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim Agus Hari Kesuma (AHK), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua Bawaslu, komisioner KPU Kutim, dan sejumlah pejabat eselon II.
Dalam sambutannya, AHK menekankan bahwa netralitas TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat penting untuk keberhasilan pesta demokrasi ini. Ia meyakini bahwa seluruh aparat TNI, Polri, ASN, serta KPU dan Bawaslu telah memahami tugas mereka dalam menjaga netralitas.
Ia juga mengingatkan agar setiap pelanggaran yang terjadi segera dicatat, didokumentasikan, dan dilaporkan untuk segera ditindaklanjuti.
AHK mengajak seluruh masyarakat untuk aktif mengawal jalannya Pilkada, mulai dari masa tenang hingga penghitungan suara dan penetapan pemenang.
Ia berharap semua pihak menjaga integritas demokrasi, tanpa memberi ruang bagi kecurangan yang dapat merusak proses tersebut.
Menurutnya, pemilu yang jujur dan adil akan menghasilkan pemimpin yang amanah dan sesuai dengan harapan rakyat.
Ketua Bawaslu Kutim, Aswadi, yang memimpin apel, menegaskan bahwa Pilkada Serentak 2024 adalah momen besar bagi rakyat yang harus dilaksanakan dengan prinsip Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (Luber Jurdil).
Ia menekankan bahwa apel siaga ini bukan hanya seremonial, tetapi simbol kesiapan semua pihak dalam memastikan suksesnya Pilkada.
Aswadi juga mengingatkan bahwa perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dan harus dihormati, tanpa memicu konflik atau perpecahan.
Menjaga independensi dan integritas menjadi tugas utama Bawaslu selama Pilkada berlangsung.
Semua pihak diminta bersikap profesional, netral, serta menghindari politisasi dan praktik kecurangan.
Apel siaga ini mencerminkan komitmen bersama untuk mewujudkan Pilkada yang bersih, jujur, dan adil.
Peran aktif masyarakat sangat diharapkan untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan partisipasi dalam setiap tahap Pilkada, guna menciptakan suasana demokrasi yang sehat.
Pilkada Serentak 2024 bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga menjadi refleksi dari kualitas demokrasi kita.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen dari semua pihak, diharapkan Pilkada dapat berjalan dengan damai, aman, dan sukses.
Apel siaga ini menandakan kesiapan Kutim dalam menyelenggarakan pesta demokrasi yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
Semoga Pilkada Serentak 2024 menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan membawa perubahan positif bagi bangsa. (Adv)